Oleh : Wafa Elkhairat
            Mengapa
pada studi teknik sipil kita belajar mengenai lingkungan hidup? Banyak sekali
orang yang bertanya-tanya dalam benaknya. Kebanyakan orang berpikir bahwa
lingkungan hidup hanyalah sebatas hutan, sungai dan kehidupan di dalamnya.
Namun pada hakikatnya, lingkungan hidup dapat diartikan sebagai benda, kondisi
dan keadaannya, serta pengaruh yang terdapat pada ruang yang kita tempati dan
mempengaruhi makhluk hidup, termasuk kehidupan manusia. Dalam Undang-Undang
nomor 4 tahun 1982 tentang ketentuan- ketentuan pokok pengelolaan lingkungan
hidup telah disebutkan bahwa lingkungan hidup itu adalah semua kesatuan ruang
dengan semua benda, daya dan keadaan, makhluk hidup termasuk manusia dan
perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan
manusia dan makhluk hidup lainnya


            Tak dapat dipungkiri bahwa kemajuan
infrastruktur semakin hari semakin pesat. Hal inilah yang terjadi di Indonesia,
negeri dimana investor semakin gencar menanamkan modalnya. Namun banyak hal
yang tidak masyarakat sadari akan kemajuan tersebut, bahwa kepedulian terhadap
kelestarian lingkungan mulai meluntur. Pada pembangunan infrastruktur, aspek
ruang, kondisi, situasi, energi, dan materi yang terdapat disana baik itu benda
hidup maupun benda mati. Banyak sekali proyek pembangunan Indonesia hanya
mengandalkan ketahanan seperti ketahanan strukturnya. Namun dalam banyak kasus,
proyek pembangunan kerap kali melupakan aspek kehidupan di sekitar lingkungan
pembangunan tersebut. Seperti halnya ekosistem yang dapat rusak akibat
pembangunan tersebut.

Sumber :
            Manusia
hidup dalam kebutuhannya terhadap air, udara, dan sumber daya alam lainnya.
Namun banyak sekali ironi yang terjadi yaitu adalah kebutuhan yang selama ini
pokok dan menunjang kehidupan manusia mulai terancam kelestarian dan
kebersihannya akibat  perkembangan yang
dilakukan oleh manusia lainnya. Sesuatu yang dianggap baik-baik saja dan
danggap tidak ada perubahan didalamnya ternyata mengalami perubahan yang sangat
drastis. Salah satunya yang terjadi di berbagai wilayah di Indonesia seperti
berkurangnya lahan yang awalnya merupakan hutan maupun persawahan yang diubah
menjadi pusat perbelanjaan dan gedung-gedung lainnya. Pandangan ekonomi seperti
pembukaan lapangan kerja baru dan peningkatan investasi sedikit banyak telah
menutupi pandangan lingkungan dimana bangunan tersebut telah mengganggu
keseimbangan ekosistem. Bumi juga akan kekurangan paru-parunya dan suatu saat
nanti mungkin akan benar-benar hilang . Organisme yang mendiami tempat tersebut
kehilangan habitatnya dan harus mencari habitat lain yang cocok agar dapat
bertahan hidup dengan baik sebagaimana sebelumnya.
            Insinyur
teknik sipil Indonesia mulai memikirkan pembangunan berbasis lingkungan,
sehingga kerusakan dapat dikurangi. Pembangunan infrastruktur berbasis
lingkungan ini merupakan upaya yang dilakukan oleh para pelaku pembangunan
Indonesia dalam pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana. Pembangunan
dilakukan dengan bijaksana, terencana, dan berkesinambungan akan meningkatkan
mutu hidup. Pembangunan berbasis lingkungan ini memiliki ciri-ciri yaitu :
1.      Menjamin
pemerataan dan keadilan
2.     
Menghargai
keanekaragaman hayati. Hal ini dilakukan agar dalam pembangunan tidak ada
pembabatan sumber daya alam yang dilakukan dengan semena-mena. Pembangunan yang
dilakukan tidak boleh merusak ekosistem seperti hilangnya habitat hewan yang
menyebabkan kelangkaan.
3.     
Menggunakan pendekatan
integratif.
4.      Menggunakan
pandangan jangka panjang.
            
Karena hidup tak hanya tentang makan, belajar, tidur, bekerja, dan
berkembang. Tetapi juga tentang menjaga apa yang ada. Maka dari itulah menjaga
keseimbangan antara membangun dan menjaga sangatlah penting.

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments