SEMEN
PORTLAND
Oleh : Ridha Ulfaty
Semen merupakan salah satu bahan utama dalam konstruksi bangunan
yang berfungsi sebagai perekat yaitu material pengikat bahan-bahan padat
menjadi suatu kesatuan kuat. Jenis semen yang paling umum digunakan untuk bahan
campuran beton, plester dinding, adukan encer, bahan penambal, dan lain
sebagainya adalah Semen Portland (Portland
Cement). Semen ini dapat mengeras apabila bersentuhan dengan air dan
berubah menjadi benda padat yang tidak larut dalam air. Hal ini menyebabkan
semen portland disebut perekat hidrolis.
yang berfungsi sebagai perekat yaitu material pengikat bahan-bahan padat
menjadi suatu kesatuan kuat. Jenis semen yang paling umum digunakan untuk bahan
campuran beton, plester dinding, adukan encer, bahan penambal, dan lain
sebagainya adalah Semen Portland (Portland
Cement). Semen ini dapat mengeras apabila bersentuhan dengan air dan
berubah menjadi benda padat yang tidak larut dalam air. Hal ini menyebabkan
semen portland disebut perekat hidrolis.
Bahan Baku Semen Portland
Semen
portland dihasilkan dengan menggiling terak/clinker
yang mengandung senyawa kalsium silikat dan gypsum sebagai tambahan. Selain
itu, ada beberapa senyawa lain yang dibutuhkan antara lain, kalsium oksida
(CaO), silicon oksida (SiO2), alumunium oksida (A12 – O3)
dan oksida besi (Fe2O3). Senyawa ini dapat diperoleh dari
bahan mentah dan bahan tambahan semen portland. Adapun bahan mentah yang
dimaksud adalah :
portland dihasilkan dengan menggiling terak/clinker
yang mengandung senyawa kalsium silikat dan gypsum sebagai tambahan. Selain
itu, ada beberapa senyawa lain yang dibutuhkan antara lain, kalsium oksida
(CaO), silicon oksida (SiO2), alumunium oksida (A12 – O3)
dan oksida besi (Fe2O3). Senyawa ini dapat diperoleh dari
bahan mentah dan bahan tambahan semen portland. Adapun bahan mentah yang
dimaksud adalah :
- Batu kapur (mengandung
kalsium oksida sebesar 50%) - Batu silica (sumber
silisium oksida (65%), alumunium oksida (17%) dan oksida besi (7%)) - Tanah merah
(mengandung alumunium oksida (29%) dan oksida besi (10%))
Bahan tambahan semen
portland adalah pasir besi dan gypsum. Pasir besi berguna sebagai flux pada pembakaran dan memberi warna
hitam. Sedangkan gipsum ditambahkan untuk memperbaiki sifat dan kualitas semen.
portland adalah pasir besi dan gypsum. Pasir besi berguna sebagai flux pada pembakaran dan memberi warna
hitam. Sedangkan gipsum ditambahkan untuk memperbaiki sifat dan kualitas semen.
Sifat-sifat Semen Portland
Sifat utama dari semen ini
adalah mengeras jika dicampur dengan air dan jika sudah berubah menjadi padat
tidak akan larut dalam air. Hal ini menyebabkan semen bersifat plastis
sementara setelah dicampur dengan air baru kemudian menjadi keras dan kaku.
Selain itu, sama seperti semen yang lain semen portland juga dapat merekatkan
benda padat seperti batu bata. Akan tetapi, semen ini bersifat kaustik yang
dapat menyebabkan luka bakar dan dapat menyebabkan iritasi dan kanker
paru-paru.
adalah mengeras jika dicampur dengan air dan jika sudah berubah menjadi padat
tidak akan larut dalam air. Hal ini menyebabkan semen bersifat plastis
sementara setelah dicampur dengan air baru kemudian menjadi keras dan kaku.
Selain itu, sama seperti semen yang lain semen portland juga dapat merekatkan
benda padat seperti batu bata. Akan tetapi, semen ini bersifat kaustik yang
dapat menyebabkan luka bakar dan dapat menyebabkan iritasi dan kanker
paru-paru.
Tipe – tipe Semen Portland
1.
Tipe I (Ordinary Portland Cement)
Tipe ini merupakan tipe
semen yang paling laris dan paling sering digunakan untuk berbagai jenis
konstruksi bangunan. Hal ini karena penggunaannya tidak memerlukan syarat
khusus seperti tipe lainnya.
semen yang paling laris dan paling sering digunakan untuk berbagai jenis
konstruksi bangunan. Hal ini karena penggunaannya tidak memerlukan syarat
khusus seperti tipe lainnya.
2.
Tipe II (Moderate Sulfat Resistance)
Semen tipe II umumnya
digunakan untuk bangunan yang memerlukan ketahanan terhadap sulfat dan hidrasi
sedang. Dibandingkan dengan tipe sebelumnya, tipe ini memiliki panas hidrasi
lebih rendah. Untuk pengaplikasiannya disarankan dipakai di daerah yang dengan
proses hidrasi rendah seperti bendungan dan dermaga.
digunakan untuk bangunan yang memerlukan ketahanan terhadap sulfat dan hidrasi
sedang. Dibandingkan dengan tipe sebelumnya, tipe ini memiliki panas hidrasi
lebih rendah. Untuk pengaplikasiannya disarankan dipakai di daerah yang dengan
proses hidrasi rendah seperti bendungan dan dermaga.
3.
Tipe III (Hight Early Strength)
Semen tipe III ini
memiliki daya tekan tinggi pada tahap permulaan setelah terjadi proses
pengikatan. Beton yang dihasilkan semen tipe III setara dengan kekuatan 28 hari
umur beton yang menggunakan semen tipe I. Biasanya semen tipe ini digunakan
pada bangunan bertingkat tinggi, jalan raya, dan bandar udara.
memiliki daya tekan tinggi pada tahap permulaan setelah terjadi proses
pengikatan. Beton yang dihasilkan semen tipe III setara dengan kekuatan 28 hari
umur beton yang menggunakan semen tipe I. Biasanya semen tipe ini digunakan
pada bangunan bertingkat tinggi, jalan raya, dan bandar udara.
4.
Tipe IV (Low Heat of Hydration)
Digunakan pada konstruksi
bangunan yang memerlukan panas hidrasi rendah, seperti bendungan dan lapangan
udara. Dibanding dengan tipe I, pengembangan kuat tekan tipe IV cenderung
sangat lambat.
bangunan yang memerlukan panas hidrasi rendah, seperti bendungan dan lapangan
udara. Dibanding dengan tipe I, pengembangan kuat tekan tipe IV cenderung
sangat lambat.
5.
Tipe V (Sulfat Resistance Cement)
Memiliki ketahanan tinggi
terhadap sulfat dan ditujukan untuk pembuatan beton pada daerah dengan tanah
dan air yang memiliki kadar garam sulfat tinggi.
terhadap sulfat dan ditujukan untuk pembuatan beton pada daerah dengan tanah
dan air yang memiliki kadar garam sulfat tinggi.
6.
Super
Mansory Cement
Semen ini dapat digunakan
untuk konstruksi perumahan gedung, jalan dan irigasi dengan struktur betonnya
maksimal K-225 serta bahan baku pembuatan genteng beton, hollow brick, Paving Block, tegel dan bahan bangunan lain.
untuk konstruksi perumahan gedung, jalan dan irigasi dengan struktur betonnya
maksimal K-225 serta bahan baku pembuatan genteng beton, hollow brick, Paving Block, tegel dan bahan bangunan lain.
7.
Oil Well
Cement, Class G-HSR ( High Sulfate Resistance) .
Merupakan semen khusus
untuk pembuatan sumur minyak bumi dan gas alam dengan konstruksi sumur minyak
bawah permukaan laut dan bumi. OWC yang telah diproduksi adalah class G, HSR (
High Sulfat Resistance) disebut juga sebagai ” BASIC OWC”. Semen ini bersifat adaptif
shingga dapat ditambahkan untuk pemakaian pada berbagai kedalaman dan
temperature.
untuk pembuatan sumur minyak bumi dan gas alam dengan konstruksi sumur minyak
bawah permukaan laut dan bumi. OWC yang telah diproduksi adalah class G, HSR (
High Sulfat Resistance) disebut juga sebagai ” BASIC OWC”. Semen ini bersifat adaptif
shingga dapat ditambahkan untuk pemakaian pada berbagai kedalaman dan
temperature.
8.
Portland
Composite Cement ( PCC)
Semen ini memenuhi
persyratan mutu Portland Composite Cement SNI 15-7064-2004. Dapat digunakan secara luas untuk konstruksi umum pada
semua beton, struktur bangunan bertingkat, struktur jembatan, jalan beton,
bahan bangunan, beton pra tekan dan pra cetak, pasangan bata, plesteran dan
acian, panel beton, paving block, hollow
brick, batako, genteng, potongan ubin, dan sebagainya. Semen ini lebih
mudah dikerjakan, suhu beton yang dihasilkan pun lebih rendah sehingga tidak
mudah retak, lebih tahan terhadap sulfat, lebih kedap air dan permukaan acian
lebih halus.
persyratan mutu Portland Composite Cement SNI 15-7064-2004. Dapat digunakan secara luas untuk konstruksi umum pada
semua beton, struktur bangunan bertingkat, struktur jembatan, jalan beton,
bahan bangunan, beton pra tekan dan pra cetak, pasangan bata, plesteran dan
acian, panel beton, paving block, hollow
brick, batako, genteng, potongan ubin, dan sebagainya. Semen ini lebih
mudah dikerjakan, suhu beton yang dihasilkan pun lebih rendah sehingga tidak
mudah retak, lebih tahan terhadap sulfat, lebih kedap air dan permukaan acian
lebih halus.
9.
Super ” Portland Pozzolan Cement”
( PPC)
Semen yang memenuhi
persyaratan mutu semen Portland Pozzoland SNI 15-0302-2004 dan ASTM C 595 M-05
s. Dapat digunakan secara luas seperti :
persyaratan mutu semen Portland Pozzoland SNI 15-0302-2004 dan ASTM C 595 M-05
s. Dapat digunakan secara luas seperti :
– konstruksi beton
massa ( bendungan, dam dan irigasi)
massa ( bendungan, dam dan irigasi)
– konstruksi beton yang
memerlukan ketahanan terhadap serangan sulfat ( bangunan tepi pantai, tanah
rawa)
memerlukan ketahanan terhadap serangan sulfat ( bangunan tepi pantai, tanah
rawa)
– bangunan / instalasi
yang memerlukan kekedapan lebih tinggi.
yang memerlukan kekedapan lebih tinggi.
– pekerjaan pasangan
dan plesteran.
dan plesteran.
Sumber
:
: