Oleh : Muhammad Nurus Shobah
Pemecah gelombang (breakwater) merupakan struktur bangunan yang dibuat di tepi pantai untuk melindungi daerah pantai dari ancaman gelombang dan erosi. Pemecah gelombang biasanya dibangun di pantai yang digunakan sebagai pelabuhan. Dengan adanya pemecah gelombang, material atau sedimen tidak masuk ke dalam kolam labuh. Selain itu, erosi pantai juga dapat dihindari dengan adanya pemecah gelombang.
Sesuai dengan namanya, pemecah gelombang bekerja dengan cara memecah gelombang yang datang dari laut sehingga dampaknya tidak terlalu besar terhadap daerah pantai. Pemecah gelombang dapat memperkecil energi gelombang yang datang ke arah pantai. Energi yang lebih kecil menjadikan sedimen atau material yang dibawa ke pantai lebih sedikit dan bahkan bisa diabaikan. Dengan demikian, erosi yang terjadi pada pantai menjadi lebih kecil.
Pemecah gelombang memiliki empat tipe, yaitu pemecah gelombang tersambung daratan (shore connected breakwater), pemecah gelombang lepas pantai (offshore breakwater), pemecah gelombang bawah air (submerged breakwater, artificial reef breakwater), dan pemecah gelombang terapung (floating breakwater). Sedangkan menurut bentuknya, pemecah gelombang dibedakan menjadi tiga macam, yaitu pemecah gelombang sisi miring, pemecah gelombang sisi tegak, dan pemecah gelombang campuran.
Dalam perencanaan dan pembuatan breakwater, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan. Faktor pertama yang harus diperhatikan yaitu ketersediaan material untuk membuat pemecah gelombang. Jika pada suatu daerah pantai memiliki banyak persediaan batu, tentu pemecah gelombang dengan tipe tumpukan batu akan dipilih. Penggunaan batu yang terdapat di sekitar pantai dapat mengurangi biaya pembangunan.
Faktor berikutnya yaitu karakteristik dasar laut yang mendukung bangunan pemecah gelombang. Tanah dasar tempat dibangunnya pemecah gelombang setidaknya dapat dibedakan berdasarkan daya dukung tanah terhadap bangunan. Jika tanah dasar bersifat lunak atau memiliki daya dukung yang rendah, pemecah gelombang dapat dimodifikasi dengan konstruksi dibuat ringan atau bagian bawah pemecah gelombang diperluas. Dengan memperluas alas pemecah gelombang, tekanan yang diberikan kepada tanah bisa lebih kecil. Umumnya, pemecah gelombang yang dibangun di atas tanah lunak merupakan pemecah gelombang sisi miring.
Sementara itu, jika suatu tanah memiliki daya dukung yang besar, dapat digunakan pemecah gelombang sisi tegak yang dibuat dengan menumpuk blok-blok beton secara vertikal. Pemecah gelombang sisi tegak juga dapat dibuat dengan kaison, bangunan berbentuk kotak dari beton yang berisi pasir atau batu. Apabila tanah dasar memiliki daya dukung yang kecil tapi tetap dikehendaki pemecah gelombang sisi tegak, perbaikan tanah dapat dilakukan. Perbaikan tersebut berupa pengerukan tanah dan diganti dengan pasir. Alternatif lain yaitu pemancangan cerucuk bambu sebagai fondasi pemecah gelombang.
Terdapat beberapa faktor lain yang harus dipertimbangkan dalam perencanaan dan pembangunan pemecah gelombang. Dengan mempertimbangkan faktor-faktor tersebut, akan didapat lebih sedikit tipe pemecah gelombang yang cocok berdasarkan kondisi geografis yang ada.
Sumber :
Triatmodjo, B. (2009). Perencanaan Pelabuhan. Yogyakarta: Beta Offset.