Oleh: Nadya Amara

Sumber: https://amp.theguardian.com/cities/2019/jan/23/inside-chinas-leading-sponge-city-wuhans-war-with-water

Kini, kota-kota di Indonesia telah berkembang dengan sangat pesat. Hal tersebut menyebabkan terjadinya fenomena urbanisasi. Padahal, tingkat urbanisasi yang tinggi menyebabkan terjadinya perubahan tata guna lahan yang dapat menimbulkan dampak negatif, seperti banjir.

Lalu, bagaimana solusi yang tepat untuk mengatasi hal tersebut?

Di tengah-tengah permasalahan tersebut, hadirlah sebuah solusi yaitu konsep Sponge City. Sponge City merupakan sebuah konsep yang diisukan oleh pemerintah Tiongkok pada akhir 2014 untuk mengatasi banjir. Konsep ini juga merupakan pengembangan dari konsep LED (Low Impact Development) yang muncul pada tahun 1990 di Amerika.

Mengapa spons? Karena spons merupakan bahan yang bisa menyerap air. Pada konsep ini, sebuah kota memiliki fungsi untuk mengurangi genangan air yang berasal dari air limpasan berlebih. Selain itu, kota juga diharuskan untuk bisa menyerap, menyimpan, menginfiltrasi, dan mempurifikasi air hujan yang kemudian air tersebut dilepaskan kembali saat diperlukan.

Konsep ini menggunakan infrastruktur khusus yang didesain untuk meniru dan memaksimalkan sifat tanah dalam menyerap air, beberapa contohnya yaitu:

  1. Green Open Spaces
  2. Green Roofs
  3. Rain gardens
  4. Bioswales
  5. Grass Block

Sumber :

https://www.worldfuturecouncil.org/sponge-cities-what-is-it-all-about/

https://youtu.be/8gLl50h8YWk

5 1 vote
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments