Oleh : Helmi Zakaria

Kayu
merupakan bagian dari batang tumbuhan yang sudah mengeras. Namun, hanya
tumbuhan tertentu yang memiliki kambium yang dapat menghasilkan kayu, misalnya
pohon Jati, pohon Kelapa dan pohon Nangka. Setiap jenis kayu memiliki kualitas
yang berbeda – beda. Di Indonesia, kayu telah dijadikan sebagai material
konstruksi sejak zaman nenek moyang, contohnya adalah rumah joglo dan rumah
panggung yang menggunakan kayu sebagai struktur utamanya.
Setiap kayu memiliki
kekuatan yang berbeda, kekuatan kayu tersebut sesuai dengan sifat – sifat kayu
yaitu kadar air, kepadatan, dan cacat kayu (mata kayu, kemiringan serat dan
retak).

Dalam
bidang teknik sipil, kayu dapat digunakan sebagai material konstruksi maupun
non konst
ruksi.
Sebagai material konstruksi, kayu dapat menggantikan balok, kolom plat lantai
dan kuda – kuda dari beton bertulang maupun baja. Sedangkan sebagai material
non konstruksi, kayu dapat digunakan sebagai atap, dinding dan kusen.
Penggunaan kayu sebagai material konstruksi perlu melalui proses perhitungan.
Perhitungan dilakukam untuk menentukan dimensi kayu, jumlah kayu yang
dibutuhkan, dan sambungan kayu yang akan dipakai. Perhitungan tersebut
berdasarkan pada sifat-sifat kayu yang digunakan dan beban rencana yang akan
bekerja pada bangunan selama proses pembangunan dan setelah bangunan digunakan.
Beban tersebut berupa beban mati dan beban hidup. Beban mati meliputi beban
bangunan, beban angin, beban gempa, dan benda – benda mati yang terdapat di
dalam bangunan. Sementara beban hidup adalah beban manusia yang melakukan
pembangunan dan beban makhluk hidup yang menghuni bangunan.
Di
pasaran, kayu dapat ditemukan dalam berbagai ukuran dan bentuk. Salah satu yang
sering digunakan dalam konstruksi adalah balok kayu. Balok kayu memiliki banyak
ukuran yaitu 12 x 6 , 2 x 3 , 3 x 4 dan masih banyak lagi.  Ada juga kayu laminasi (Glue Laminated
Timber) yaitu lembaran – lembaran kayu dengan kadar air tertentu yang diberi
lem kemudian direkatkan satu sama lain, sehingga menghasilkan kayu yang lebih
tebal dan kuat. Dalam penggunaan sebagai material konstruksi kayu dapat diolah
menjadi Particle Board, Plywood dan masih banyak lagi. Pengolahan – pengolahan
kayu ini dilakukan untuk
 mendapatkan
kualitas kayu yang lebih baik dan memudahkan pengerjaan kayu.

Kayu
memiliki beberapa kelebihan dibanding material lain. Kayu memiliki nilai
estetika yang unik. K
ayu
merupakan salah satu material yang ramah lingkungan, hampir semua bagiannya
dapat dipakai. Kayu juga merupakan material konstruksi tahan gempa karena berat
jenisnya ringan. Pengerjaan kayu cukup mudah karena dapat dikerjakan dengan
alat – alat yang sederhana. Saat terjadi kebakaran, bangunan yang terbuat dari
kayu tidak langsung runtuh, arang yang terbentuk pada bagian luar kayu akan
melindungi kayu bagian dalam, sehingga kayu masih bisa menahan beban. Proses
ini memberikan waktu bagi penghuni bangunan untuk menyelamatkan diri. Kayu juga
material yang awet bahkan umurnya bisa mencapai ratusan tahun. Musuh yang
biasanya menyerang kayu adalah rayap dan jamur. Keberadaan rayap dan jamur pada
kayu dapat menurunkan kualitas kayu. Tetapi, musuh – musuh kayu ini dapat
dilawan apabila sebelum digunakan kayu diolah dengan benar. Sebaiknya kayu
diawetkan sebelum digunakan. Pengawetan dapat dilakukan dengan zat kimia. Cat
juga dapat digunakan untuk mencegah kayu dari rayap dan jamur serta menambah
keindahan kayu.
Sudah
seharusnya kayu digunakan dengan bijak, tebang pilih dengan menebang pohon –
pohon dengan umur tertentu serta reboisasi, menanam kembali pohon untuk
menggantikan pohon yang ditebang. Hal ini perlu dilakukan agar kelestarian kayu
tetap terjaga.

5 1 vote
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments