Oleh : Ahmad Zeinedin Zidane Al-latif
Minyak bumi merupakan sumber daya alam yang dapat ditemukan di Indonesia. Sejarah minyak bumi di Indonesia tercatat pada abad ke-8. Masyarakat Sumatera sudah memanfaatkan minyak bumi sebagai bahan bakar ketika pertempuran laut. Pada abad ke-16 minyak bumi juga digunakan oleh armada laut Aceh untuk melawan portugis (Irfan, 2021). Dengan demikian, sumber daya alam minyak bumi sudah tidak asing pada masyarakat Indonesia.
Semakin banyak pengolahan minyak bumi yang ada di Indonesia maka limbah hasil pemrosesan minyak mentah semakin banyak. Residual Cracking Catalyst (RCC) merupakan salah satu limbah hasil pemrosesan minyak bumi. Karena kegelisahan terhadap limbah pemrosesan minyak bumi tersebut, maka diciptakan bahan bangunan yang berasal dari limbah minyak bumi. Badan Penelitian dan Pengembangan Kementrian PUPR (2021), telah menerbitkan material bahan bangunan sebagai solusi limbah pemrosesan minyak bumi, yaitu bata beton yang materialnya diganti sebagian dengan Residual Cracking Catalyst.
Bata beton yang menggunakan material Residual Cracking Catalyst termasuk dalam bata beton ringan. Keunggulan bata beton ringan yaitu dengan kekuatan yang sama, dapat mengurangi beban mati pada suatu bangunan dan sangat bermanfaat untuk gedung bertingkat karena memerlukan bata yang cukup banyak.
Penerapan bata beton ringan dengan material Residual Cracking Catalyst pada tembok sama seperti bata pada umumnya. Tidak ada pengolahan khusus untuk menggunakan atau memasang bata beton ringan. Namun, bata beton ringan dengan material Residual Cracking Catalyst masih jarang ditemukan di pasaran. Bata ini harus dipesan secara khusus dan masih sedikit perusahaan bata yang dapat membuat atau dengan kata lain belum ada industri rumahan yang dapat memproduksi bata beton ini.
Bata beton ringan dengan Residual Cracking Catalyst apabila digunakan secara komersial dapat mengurangi limbah pertambangan secara efisien. Selain itu, penggunaan bata beton ringan ini dapat menjadikan bangunan memiliki nilai green building. Perlu adanya sosialisasi yang gencar agar perusahaan yang bergerak di bidang konstruksi, pekerja bangunan, dan orang awam tahu sehingga menjadikan bata beton ringan dengan Residual Cracking Catalyst menjadi pilihan untuk menggantikan bata merah, bata beton, dan bata beton ringan biasa.
Daftar Pustaka :
Badan Penilitian dan Pengembangan Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, 2021. Elearning Litbang PU. [Online]
Available at: http://elearning.litbang.pu.go.id/teknologi/bata-beton-ringan-dari-residual-cracking-catalyst-rcc#:~:text=Teknologi%20ini%20dikembangkan%20untuk%20dinding,menggunakan%20batu%20bara%20sebagai%20energi.
[Diakses 22 Maret 2022].
Irfan, M., 2021. KataData.co.id. [Online]
Available at: https://katadata.co.id/safrezi/berita/615139d272302/potensi-persebaran-migas-dan-batu-bara-di-indonesia
[Diakses 22 Maret 2022].