You are currently viewing Beton Berpori sebagai Solusi Permasalahan Banjir
Dalam kehidupan
di Indonesia, sudah tak asing lagi bagi Indonesia yang marak akan banjir
terutama di kawasan perkotaan seperti di Jakarta. Dinamika ini terus terjadi
layaknya siklus musiman yang muncul tiap musim penghujan. Dari permasalahan
banjir tersebut tentu sangat menarik untuk kita kaji dan cari solusi atau alternatif
yang dapat mengurangi atau bahkan mencegah masalah tersebut terjadi di masa
mendatang. Salah satu ide berkenaan dengan solusi dari masalah banjir ini
adalah Beton Berpori.
                Beton
berpori seperti namanya merupakan beton yang berpori atau permeabel dan dapat dilewati oleh air. Konsep beton berpori sebenenarnya sudah ada sejak lama namun baru-baru ini sudah dalam penyempurnaan. Kekurangan beton berpori ini sebelum
disempurnakan ialah kurangnya kekuatan dan kerekatan antar campuran agregat
dari beton sehingga tidak awet dan mudah rusak. Namun, kini teknologi sudah
semakin maju dan para insinyur sudah menyempurnakan campuran beton berpori ini.
Konsep yang digunakan dalam beton berpori ini adalah mengunakan agregat yang
agak besar dan direkatkan dengan bahan perekat lain sehingga ada rongga-rongga
di dalam jalan yang membuat air dapat mengalir melalui jalan menuju ke tanah.
                Keuntungan
penggunaan beton berpori dibandingkan dengan menggunakan beton biasa pada
pembuatan bangunan atau jalan antara lain yaitu dapat mengatasi
masalah banjir sementara dan banjir jangka panjang, karena air hujan akan
langsung disalurkan ke tanah. Selain itu, penggunaan aspal berpori juga
mengurangi arus air diatas aspal yang dapat mengganggu para pengguna jalan
karena air akan langsung diserap kedalam aspal.
                Di
Indonesia pun ada beberapa pihak yang mengembangkan jalan berpori untuk
mengatasi banjir. Salah satu hasil produk Indonesia penemuan yang menggunakan
konsep beton berpori adalah Geopori. Geopori sendiri merupakan hasil ciptaan
Dosen Institut Teknologi Bandung ( ITB), Prof. Dr. Ir. Bambang Sunendar
Purwasasmita, yang dikembangkan dari hasil limbah batubara yang masyarakat
anggap limbah tersebut sudah tidak ada manfaatnya . Namun, hasilnya hal ini
justru menjadi solusi untuk mengatasi banjir yang sering terjadi di perkotaan.
Walaupun pemerintah belum menggunakannya di jalan-jalan, beliau pernah dimintai
untuk membuat geopori untuk jalur pesawat terbang.
Produk lainnya
yang dapat kita temui di Indonesia adalah beton berpori. Beton berpori produk
Indonesia dikembangkan oleh PT Holcim Indonesia dan menjadi salah satu
produknya. Beton berpori tersebut sudah diaplikasikan di Bandara Juanda dengan
luas daerah 3500 meter persegi dan di trotoar di Jalan Rasuna Said, Jakarta. PT
Holcim Indonesia sendiri menyebut produk tersebut  dengan nama ThruCrete. Di luar negeri, beton
berpori pun juga sudah dikembangkan dengan nama Topmix (Topmix Permeable
Concrete) oleh Tarmac. Beton Topmix menggunakan bahan yang berbeda dengan aspal
dan juga beton biasa
Daftar Pustaka
Ramadhiani,
Arimbi. 2015. Beton Penyerap Air Bisa Jadi Solusi Banjir. 
http://nationalgeographic.co.id/berita/2015/12/beton-penyerap-air-bisa-jadi-solusi-banjir
[diakses pada 16 April 2018].
Ramdhani, Dendi.
2017. Beri Solusi Banjir, Dosen ITB Ciptakan Bahan Jalan yang Bisa Serap Air
https://regional.kompas.com/read/2017/09/28/06480081/beri-solusi-banjir-dosen-itb-ciptakan-bahan-jalan-yang-bisa-serap-air
[diakses pada 16 April 2018].
McFadden, Christopher.
2017. Topmix Permeable Concrete Can Absorb an Impressive 4 Liters of Water per
Minute. https://interestingengineering.com/topmix-permeable-concrete-can-absorb-water
[diakses pada 16 April 2018].

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
2 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
Unknown
5 years ago

Iya dong keren

Ramadhani Fitri
6 years ago

wah betonnya keren